Map

Kepiting Kenari Nan Lezat dari Kota Minyak

Kepiting Kenari Nan Lezat dari Kota Minyak
Belum lengkap rasanya ke Balikpapan, kota minyak di Kalimantan Timur, kalau belum mencicipi kepiting di Restoran Kepiting Kenari di Jalan Iswahyudi, tidak jauh dari Bandar Udara Internasional Sepinggan.
Restoran tersebut, bagi penyuka makanan laut, sangat kondang. Pejabat tinggi negara dari Jakarta yang ke Balikpapan atau yang ke Kalimantan Timur biasanya mampir di tempat itu. Restoran tersebut juga menjadi salah satu pilihan favorit perusahan minyak, batu bara, atau yang bergerak di bidang perkayuan di Balikpapan kalau menjamu tamu.
Datanglah pas jam makan siang. Jika datang terlalu sore boleh jadi kepiting sudah habis dan restoran sudah tutup. Biar aman, lakukanlah reservasi untuk pukul 11.00 hingga 14.00.
Selepas waktu itu, revervasi Anda mungkin akan ditolak. Itulah yang kami, saya dan rombongan dari Tanoto Foundation, alami. Kami baru saja memantau program pelatihan guru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebelah barat Teluk Balikpapan, Rabu pekan lalu. Dian Lestari dari Tanoto Foundation beberapa kali mencoba melakukan reservasi via telepon untuk pukul 15.00-16.00.
Pihak restoran tidak bersedia menerima reservasi itu. Pengelola punya kebiasaan menutup restoran begitu persediaan kepiting habis, dan itu bisa terjadi pada pukul 14.00 atau sebelum pukul 15.00. Jam operasional restoran tersebut sesungguhnya dari pukul 11.00 sampai pukul 22.00.
Pihak pengelola tampaknya tidak mau ambil risiko untuk sebuah reservasi tanpa uang muka yang kemudian batal. Rencana makan kepiting yang sudah dijadwalkan beberapa hari sebelumnya itu pun terancam buyar.
Meski reservasi ditolak, kami berharap restoran itu masih buka saat kami sampai. Speedboat yang mengantar kami dari PPU ke Balikpapan melaju kencang. Belum genap pukul 15.00, kami sudah sampai di Balikpapan. Perjalanan dilanjutkan dengan mobil. Sempat terlontar rencana untuk mencari tempat makan lain.
Sopir yang mengantar kami mengusulkan, "Coba saja lihat dulu, siapa tahu restorannya masih buka." Kami pun setuju. Restoran itu ternyata memang belum tutup saat kami tiba sekitar pukul 15.30. Aha... itu artinya stok kepiting masih ada!
Kepiting saus lada hitam merupakan primadona di sini. Selain itu ada kepiting rebus, kepiting goreng, tanco dan saus tiram. Ada juga aneka menu ikan.
Kami pesan kepiting saus lada hitam. Porsinya ternyata jumbo, cukup untuk tiga sampai empat orang. Kepiting yang disajikan dari jenis yang besar-besar. Kata Lisa, salah seorang anggota keluarga pemilik restoran tersebut, kepiting-kepiting itu berasal dari perairan Tarakan. Kepiting dikirim dalam kondisi hidup ke cabang restoran di Balikpapan, Samarinda, dan Surabaya. Daging kepitingnya terasa lembut, gurih, dan sedikit manis. Aroma ladanya sangat terasa sehingga terasa panas di lidah.
Harga per porsi kepiting berbeda berdasarkan jenis kelamin. Seporsi kepiting jantan rasa apa saja harganya Rp 105.000 dan seporsi kepiting betina Rp 125.000. Harga tersebut belum termasuk PPN. Mengapa harga kepiting jantan dan betina berbeda? "Karena kepiting betina ada telurnya," kata seorang pelayan.
Anda bisa menjadikan masakan dari restoran itu sebagai oleh-oleh. Beberapa penumpang pesawat jurusan Jakarta yang terbang bersama kami sore itu membawa oleh-oleh masakan kepiting dari restoran tersebut. Kemasannya dari plastik dan kardus yang dibuat sangat rapi sehingga aroma masakan tidak menyebar keluar.
Hemm... kalau ke Balikpapan jangan lupa kepiting ya.
__________________
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments